Dalam menciptakan dan mengembangkan sebuah produk, kesuksesan dan kegagalan sering kali bergantung pada kemampuan mengubah ide-ide hebat menjadi produk yang dapat dipasarkan. Banyak orang mempunyai ide hebat nan inovatif yang menjanjikan, namun pertanyaannya adalah apakah mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengubah ide tersebut menjadi produk yang sukses secara komersial. Inilah yang menjadi dasar dari konsep inovasi.
Inovasi tidak hanya melahirkan ide cemerlang, melainkan tentang kemampuan dalam merancang, mengembangkan, dan menguji produk untuk memenuhi kebutuhan pasar dan menghasilkan keuntungan. Proses ini melibatkan beberapa langkah yang harus diikuti agar usaha yang Kamu jalankan dapat bertahan dan berkembang menjadi usaha yang sukses dan naik kelas.
Kali ini, Smesco akan mengulas series dari ‘How to Develop a Product’ bagian pertama dengan topik Membuat Konsep Produk.
Dalam membuat konsep produk atau mendesain sebuah produk, ada beberapa tahapan yang harus benar-benar Kamu perhatikan sob. Yuk, simak tahapannya berikut ini!
1. Identifikasi apa yang Konsumen butuhkan
Perbedaan antara produk yang sukses dan produk yang gagal sering kali terletak pada pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan pasar. Sebagai calon dan pelaku usaha, satu-satunya cara untuk memastikan produk yang sukses adalah dengan menciptakan produk yang mungkin orang itu tidak pernah tahu, tetapi ternyata mereka membutuhkannya.
Nah, sekarang pertanyaannya adalah: Apa yang belum ada di pasar, dan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen?
Menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas tidaklah mudah, namun itulah yang membuat ini menarik dan penuh tantangan. Mungkin kamu perlu untuk membawa buku catatan kemanapun Kamu pergi, dan siap mencatat ide apapun yang muncul kapan saja dan di mana saja.
Sebagai contoh, jika Kamu merasa ‘geregetan’ karena hal kecil, seperti kesulitan memegang buku sambil berbaring yang membuat tanganmu pegal, inilah saatnya Kamu mencatat dan memikirkan solusi sederhana yang dapat memecahkan masalah tersebut, mencari ide kira-kira produk seperti apa yang bisa membantu dalam situasi seperti ini.
Bisa jadi produk berupa alat baca yang dapat digunakan tanpa harus memegang buku dapat menjadi solusi yang dibutuhkan. Dengan demikian, sebagai pelaku usaha, Kamu bisa merancang dan memasarkan produk tersebut kepada konsumen, menawarkan solusi yang praktis dan efektif untuk masalah yang umum terjadi.
Dalam mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, terkadang pelaku usaha melakukan polling. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak selalu mudah untuk percaya pendapat konsumen terhadap apa yang mereka sukai dari suatu produk. Oleh karena itu, sebagai pelaku usaha yang cerdas, Kamu harus terus memperhatikan tren pasar, menganalisis perilaku konsumen, dan terus mengembangkan produkmu berdasarkan feedback yang diterima.
2. Kerjasama dengan Desainer
Jika kamu telah menemukan ide dan konsep produk yang menjanjikan dari apa yang saat ini dibutuhkan oleh konsumen, pastikan desainnya tepat sasaran. Tergantung pada keterampilah teknis yang Kamu miliki, mungkin kamu perlu bekerjasama dengan seorang untuk menciptakan sampel produk yang bisa diimplementasikan dengan baik.
Katakanlah Kamu memiliki ide untuk membuat sebuah fashion line yang unik dan menarik, tapi Kamu tidak memiliki keahlian mendesain atau menggambar pola pakaian. Langkah pertama yang bisa Kamu lakukan adalah mencari seorang desainer yang berpengalaman dalam membuat skesta desain fashion.
Setelah Kamu menemukan desainer yang cocok, Kamu bisa mendiskusikan visi dan konsep fashion line-mu. Kamu dapat menjelaskan secara detail gaya, warna, bahan, dan spesifikasi lainnya yang ingin Kamu sertakan dalam produk akhir.
Setelah itu, desainer akan membuat sketsa atau gambar konsep berdasarkan hasil diskusi. Setelah sketsa disetujui, langkah selanjutnya adalah mencari penjahit yang mampu merealisasikan desain tersebut. Bersama penjahit, Kamu bisa memilih bahan yang tepat, membuat pola dan menjahit pakaian sesuai desain.
Selama proses ini, penting untuk bersikap terbuka terhadap diskusi dan masukan dari semua pihak, termasuk desainer dan penjahit. Kerjasama yang baik antara semua pihak memastikan produk akhir memenuhi visi awal Kamu dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
Alternatif lainnya, Kamu juga harus mencoba mendesain produk sendiri. Seperti banyak pelaku usaha lain yang berhasil merancang dan memasarkan produknya sendiri, Kamu pun perlu mencari keterampilan sebanyak-banyaknya dan mencoba mewujudkan produk impianmu secara mandiri.
3. Buat beberapa Pilihan lain
Inovator yang baik menghasilkan produk bagus untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Cobalah untuk memecahkan masalah yang ingin Kamu selesaikan dan pikirkan sebanyak mungkin berbagai alternatif cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jangan puas hanya dengan satu model saja, coba buat model lain jika model tersebut gagal.
Kamu harus mempertimbangkan produk sesuai kebutuhan. Ketika melihat seseorang kesulitan membaca buku di bawah sinar matahari, Kamu mungkin secara otomatis memikirkan pelindung yang dirancang khusus untuk membaca. Namun, bagaimana dengan kacamata khusus? Bagaimana dengan peluang buku digital?
Pilihan pertama, Kamu bisa membuat pelindung yang dirancang khusus untuk melindungi halaman buku dari sinar matahari langsung. Ini bisa berupa pelindung transparan yang dapat dipasang di atas halaman buku ketika dibaca di luar ruangan.
Kedua, Kamu bisa membuat kacamata baca khusus dengan lensa anti silau yang dirancang untuk membantu pembaca untuk membaca dengan nyaman di bawah sinar matahari yang cerah tanpa merasa silau atau terganggu.
Ketiga, membuat buku digital yang memungkinkan pembaca untuk membaca dalam format digital melalui aplikasi atau file pdf. Hal ini memungkinkan pembaca untuk menikmati beberapa buku bacaan tanpa harus kesulitan membawa banyak buku kemana-mana.
Dengan mengeksplorasi berbagai alternatif seperti ini, Kamu dapat menemukan produk yang inovatif dan memenuhi kebutuhan konsumen yang kesulitan membaca buku di bawah sinar matahari.
4. Siapkan Modal
Jika Kamu memiliki dana pribadi yang mencukupi, bersegeralah memulai pembuatan sampel produk tersebut. Tapi, jika produkmu ternyata membutuhkan dana lebih, Kamu perlu mempertimbangkan untuk mengajukan desain produkmu kepada investor atau mengajukan pembiayaan melalui lembaga keuangan. Ini merupakan strategi terbaik dalam mendapatkan pembiayaan jika terkendala modal. Namun, jejak perbankan kamu (BI Checking) juga akan berperan dalam mendapatkan pembiayaan ini.
Untuk mengajukan pembiayaan terdapat beberapa persyaratan khusus yang harus dipenuhi. Antara lembaga satu dengan yang lainnya mungkin berbeda dalam memberikan persyaratan, seperti pembiayaan dengan agunan atau tanpa agunan. Sedangkan persyaratan yang umum ialah KTP, Kartu Keluarga (KK), NPWP, rekening koran 3 bulan terakhir, dan kelengkapan izin legalitas usaha. Pastikan Kamu memilih lembaga yang tepat dan dapat memenuhi semua persyaratannya.
5. Membuat Sampel (Dummy Product)
Setelah menemukan beberapa ide bagus, dan berkolaborasi dalam mewujudkan produk tersebut dengan desainer, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat sampel produk dan mulailah mengujinya. Tergantung pada jenis dan sifat produknya, proses ini mungkin memakan waktu cukup lama dan kamu mungkin dapat menyelesaikannya dengan relatif cepat.
Proses pengembangan sampel produk memang tidak mudah, terutama jika produk Kamu memiliki kompleksitas, mekanisme, atau firmware agar dapat berfungsi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan dalam merekrut tim pengembangan produk yang berpengalaman agar menghasilkan sampel produk yang berfungsi dengan baik.
Nah Sob, itulah tahap pertama dari ‘How to Develop a Product’. Mau tahu tahapan berikutnya? Nantikan artikel selanjutnya yang akan mengulas Testing Product.