Kementerian Koperasi dan UKM melalui SMESCO menggandeng Lakon Indonesia, serta didukung penuh oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Indonesia (BI) sukses menggelar pagelaran fashion bertajuk Aradhana dalam peluncuran perdana proyek KRTA di Convention Hall Gedung SMESCO, Kamis (11/11/2021).

KRTA merupakan salah satu hasil dari inisiatif “Future Fashion" dari SMESCO Labo - Fashion Lab yang digagas oleh Direktur Utama SMESCO Leonard Theosabrata yang bertujuan untuk memperkuat fungsi pembelajaran dan skill enrichment bagi pelaku UMKM di Indonesia.

Pagelaran ini menghadirkan koleksi produk fashion yang dirancang dalam rangka mengangkat kekayaan dan potensi dari keragaman tekstil tradisional yang ada di Indonesia. Ada 60 koleksi siluet Aradhana yang dikreasikan dari bahan-bahan kain tradisional atau wastra Indonesia seperti batik, tenun ikat, ulos dan songket.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa koleksi produk fashion Aradhana dari kain tradisional yang ditampilkan, menjadi bukti bagaimana kain tradisional yang dikreasikan mampu menghasilkan produk fashion yang sangat menarik bahkan bernilai jual tinggi.

Teten menegaskan, produk fashion yang dihadirkan dalam proyek KRTA merepresentasikan keragaman budaya di Indonesia, menjadikan wastra tradisional yang bahkan etnik sekalipun bisa berkembang secara modern dan menghasilkan produk fashion yang modern.

“Proyek KRTA dirancang agar outputnya dapat menjadi alternatif referensi desain pakaian nasional modern dan inklusif yang dapat diadopsi semua UMKM fashion di seluruh Indonesia, serta hasil akhirnya menjadi kebanggaan kita untuk digunakan sebagai momentum resmi agenda nasional,” ungkap Teten.

Teten berharap melalui ajang ini, kain dan pakain tradisional berbasis etnik, dapat menjadi fashion yang modern, memiliki nilai ekonomi tinggi, serta dapat diperkenalkan pada ajang G20 yang akan datang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama SMESCO Leonard Theosabrata mengatakan bahwa hasil produk fashion KRTA diharapkan bisa menjadi tren. Di mana ide awalnya, SMESCO ingin menciptakan pakaian yang bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

“Kita punya pakaian tradisional yang akan tetap selalu ada, tetapi melalui KRTA kami ingin menawarkan pakaian Indonesia yang baru, menjadi identitas yang baru,” ujar Leo.

Bahkan Leo punya mimpi, dalam 5 tahun ke depan, KRTA bisa menjadi kosakata baru layaknya batik.

Aradhana hadir dalam rangka mengangkat kekayaan dan potensi keragaman tekstil tradisional Indonesia yang merupakan kekayaan nasional, diharapkan siluet ini dapat diterima sebagai pakaian Indonesia yang baru dan dapat dipakai secara luas di seluruh Indonesia.

Lebih jauh lagi, proyek KRTA diharapkan dapat menjadi alternatif referensi desain pakaian nasional modern dan inklusif yang dapat diadopsi oleh semua UMKM yang bergerak di bidang fashion, sehingga kedepannya dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat luas khususnya UMKM fashion di tanah air.

Hal ini dilakukan untuk mewujudkan tujuan SMESCO dalam membagikan berbagai hal yang dapat menjadi modal baru bagi UMKM, dalam mengembangkan usahanya dari masa ke masa, sebagai satu program yang berkelanjutan meliputi pelatihan dan pendampingan, hingga akses pasar.