Ekspor batik pada semester I Tahun 2020 tercatat mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19, yakni mencapai US$ 21.54 juta atau naik 19.73% di bandingkan semester I Tahun 2019 senilai US$ 17.99 juta. Sedangkan pasar utama untuk ekspor batik Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.

Batik Pria Tampan adalah salah satu UMKM batik asal Sukoharjo, Jawa Tengah yang berhasil menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat sejak dari 3 tahun lalu. Ada sekitar 95% kain batik yang mereka produksi, dikirim ke negara tersebut.

Dalam sebulan rata-rata pengiriman mencapai 5 kontainer dengan nilai mencapai US$ 160 ribu atau setara dengan Rp 2,32 miliar. Tercatat pada bulan April pengiriman itu meningkat mencapai 7 kontainer dengan nilai US$ 220 ribu atau Rp 3,19 miliar.

Seperti yang kita ketahui batik merupakan salah satu kain tradisional nusantara atau wastra nusantara yang sudah diakui oleh dunia. Wastra nusantara merupakan salah satu bagian penting dalam budaya banyak suku yang sarat akan makna.

Indonesia yang dulu bernama Nusantara dengan letaknya yang srategis, dahulu menjadi melting pot bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya. Para pendatang yang kebanyakan singgah untuk berdagang ini banyak memberi pengaruh budaya yang kemudian diadaptasi oleh budaya lokal.

Akulturasi ragam wastra dari para pendatang yang diadaptasi, dan dipadukan dengan budaya lokalbaik dengan organisasi, kelas sosial, atau religi. Banyak melahirkan hal baru, sehingga tiap wastra mempunyai ciri khas yang menjadi pembeda, seperti bahan yang dipakai, simbol, ukuran, warna serta filosofi di baliknya.

Sejatinya, wastra nusantara tidak hanya batik saja, tapi lebih luas dari itu, ada berbagai macam jenis kain tradisional lain yang masing-masing juga memiliki banyak ragamnya yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia seperti tenun, songket dan kain ikat.

Tenun  adalah sebuah teknik yang menggunakan prinsip sederhana dalam pembuatan kain, dimana kain di buat dengan menggabungkan benang-benang secara melintang dan memanjang. Bahan kain tenun biasanya menggunakan kapas, sutra atau serat kayu.

Songket sendiri merupakan jenis kain yang di tenun secara tradisional yang berasal dari Sumatra, Indonesia. Songket di tenun dengan tangan menggunakan bahan berupa benang emas dan perak.

Sedangkan kain ikat adalah kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.

Di beberapa daerah wastra bukan hanya sebagai kain untuk penutup tubuhLebih dari itu, kain-kain tradisional ini memiliki makna yang begitu dalam. Ada cukup banyak suku di Indonesia yang mempercayai bahwa wastra punya pengaruh dalam hidup mereka. Mulai dari kepercayaan masyarakat Bali Aga di Tenganan, Bali, terhadap tenun gringsing yang dapat menyembuhkan penyakit. Hingga di Palembang, Sumatera Selatan, dimana benang emas yang digunakan pada songket merupakan simbol kejayaan Kerajaan Sriwijaya pada masa itu yang memiliki emas berlimpah.

Tak jarang wastra pun mendapat posisi keramat sebagai jimat, seperti halnya di Bengkulu yang meyakini batik besurek yang berisi penggalan-penggalan huruf dari kitab suci mampu menjaga keselamatan pemakainya.

Wastra nusantara bahkan juga memiliki status sosial yang bernilaiDalam tradisi masyarakat adat Sorong, Papua, tenun timor khas daerah tersebut dijadikan sebagai mas kawin. Di Timor sendiri, seorang Ibu biasa menenun sendiri kain untuk diberikan sebagai warisan atau kenang-kenangan bagi anak dan menantu mereka.

Dengan banyaknya ragam motif dan corak wastra nusantara saat ini, tentu bisa dipadu padankan dengan penampilan kita sehari-hari, baik itu untuk formal ataupun non formal. Sekarang wastra-wastra dari berbagai daerah sudah banyak yang dipasarkan melalui marketplace secara online. Sehingga tidak menyulitkan kita untuk mencari dan membelinya.

Selain itu, dengan menggunakan wastra nusantara, kita tidak hanya menjunjung tinggi budaya, namun juga mendukung dan membangkitkan ekonomi para pelaku UMKM lokal di masing-masing daerah.

Yuk, di masa pandemi Covid-19 ini kita bantu para UMKM lokal dengan bangga kenakan wastra nusantara.