Selama tahun 2020, tercatat ada 2,5 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terdaftar di Tokopedia. Dengan demikian per Desember 2020, total ada 9,9 juta penjual yang hampir seluruhnya UMKM. Sepanjang tahun 2020, Tokopedia turut mendorong belanja masyarakat akan produk UMKM Indonesia melalui berbagai inisiatif. “Jumlah pembeli pun mencatat kenaikan sebesar lebih dari 10 juta menjadi lebih dari 100 juta saat ini,” papar Ekhel. Sebelumnya, pada Januari 2020 tercatat ada 90 juta pembeli.
Kinerja tersebut juga ditunjang dari beberapa kampanye yang digalakan Tokopedia selama 2020, yakni:
1. Selamatkan Industri Kopi Lewat #SatuDalamKopi
Lewat kampanye ini Tokopedia menggandeng lebih dari 1.000 pengusaha kopi di seluruh Indonesia dan mampu meningkatkan transaksi produk kopi menjadi lebih dari 2,5x lipat.
2. Tokopedia Nyam Dorong Penjual F&B Go Digital
Kampanye ini membuat jumlah penjual makanan siap masak di Tokopedia meningkat hampir tiga kali lipat selama pandemi. Transaksi makanan siap masak juga tumbuh signifikan menjadi lebih dari tiga kali lipat jika dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.
3. Dukung Industri Fesyen Lokal dengan Tokopedia Fashion Week (TFW)
TFW yang diadakan virtual Desember 2020 lalu berhasil mengalami peningkatan penjualan lebih dari lima kali lipat dibandingkan TFW tahun sebelumnya. Ternyata, jumlah transaksi tertinggi selama TFW 2020 dipegang oleh merek-merek lokal, yaitu Batik Kultur, Zaskia Mecca, Torch, Smith Berlin dan UBS Lifestyle.
4. Majukan UMKM dengan Bangga Buatan Indonesia (BBI)
Gerakan nasional BBI telah membawa dampak positif bagi banyak UMKM lokal di Tokopedia. Contohnya, Wateru dan Whitelab, dari kategori Kesehatan dan Kecantikan, yang mencatat kenaikan rata-rata transaksi bulanan lebih dari empat kali lipat.
5. Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah Dukung UMKM Lokal
Melalui kolaborasi bersama pemerintah daerah sepanjang Q4 2020, Tokopedia telah mengakuisisi lebih dari 2.000 penjual baru, baik individu maupun pasar tradisional di berbagai kota, seperti Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang dan Makassar.
Gojek mengumumkan tren kuliner 2020 dan prediksi kuliner di tahun 2021 ini. GoFood secara konsisten terus berinovasi tidak hanya sekedar layanan pesan-antar makanan, namun juga berperan penting dalam membentuk tren kuliner sebagai acuan bagi masyarakat dan pengusaha kuliner. Kepemimpinan GoFood pun turut dibuktikan dengan pertumbuhan pendapatan yang meningkat sebesar 20 kali lipat dalam empat tahun terakhir. “Hadirkan kenyamanan pelanggan untuk menjelajah kuliner selalu menjadi menjadi prioritas utama GoFood.
Teknologi GoFood memungkinkan pelanggan untuk tidak hanya mengandalkan GoFood sebagai pengantaran makanan, namun juga menjadi destinasi bagi pelanggan untuk mengeksplorasi lebih dari 20 juta item menu makanan dan minuman di seluruh Indonesia, sesuai dengan kegemaran pelanggan. Berkat teknologi personalisasi, tiap pelanggan GoFood mendapatkan tampilan rekomendasi kuliner berbeda yang disesuaikan dengan preferensi masing-masing,” kata Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo.
Sementara untuk tren kuliner, GoFood terus menjadi salah satu acuan tren makanan yang dapat diandalkan oleh masyarakat dan UMKM. Di tahun 2020, menu kuliner terlaris masih didominasi oleh dua juara bertahan yaitu ayam goreng dan kopi susu. Memasuki tahun 2021, tiga menu kuliner yang diprediksi akan laris di tahun 2021 adalah (1) Dessert Box (cake dalam kemasan) dengan berbagai varian dan kemasan yang unik, (2)
Makanan dan minuman berbahan dasar Milo, dan (3) Rice Bowl dengan berbagai topping. Ini berdasarkan tingkat jumlah pesanan serta jumlah pencarian di penghujung 2020 lalu. Prediksi ini dapat menjadi inspirasi bagi para mitra usaha yang tengah mempersiapkan kreasi menu andalan di tahun 2021. Tak hanya diandalkan oleh pelanggan, GoFood turut konsisten menjadi mitra pertumbuhan bagi para merchant terutama UMKM dimana segmen bisnis ini menunjukkan pertumbuhan pesat sebesar hampir 40%, di masa pandemi. GoFood membantu usaha kuliner untuk go digital. Di akhir tahun 2020, tercatat 750.000 mitra usaha kuliner Indonesia bergabung bersama GoFood terutama di kategori UMKM, meningkat 50% di tahun sebelumnya.
Setelah beredar isu merger antara dua perusahaan digital besar di Indonesia sejak beberapa waktu lalu, akhirnya Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan kolaborasi mereka sebagai Grup GoTo pada Senin (17/5/2021) lalu. Merger dan akuisisi merupakan strategi perusahaan digital untuk mengefisienkan biaya operasional perusahaan serta meningkatkan tingkat valuasi. Selain itu, merger juga berfungsi untuk menggabungkan nilai valuasi kedua perusahaan.
Menurut Nailul Huda, merger Gojek dan Tokopedia dapat meningkatkan nilai valuasi hingga US$20 miliar sampai US$25 miliiar atau setara dengan Rp285 triliun hingga Rp357 triliun (kurs Rp14.294 per dolar AS). "Semakin tinggi valuasi, semakin percaya investor untuk taruh saham. Nah, merger ini meningkatkan harga valuasi dari Gojek dan Tokopedia. Jadi istilahnya ini salah satu strategi sebelum IPO untuk meningkatkan harga saham ketika mau IPO," kata peneliti Indef tersebut.
Gojek merger Tokopedia menjadi satu perusahaan terbesar dalam hal teknologi di Indonesia. Keduanya kini dipayungi oleh grup perusahaan baru yang bernama GoTo. Andre Soelistyo selaku CEO GoTo menjelaskan GoTo hadir untuk mendorong inklusi keuangan di Indonesia dan Asia Tenggara. Selain itu, GoTo menjadi wadah untuk meningkatkan peluang pendapatan bagi para mitra driver Gojek dan pelaku bisnis di Tokopedia.
Sedangkan untuk penjual dan mitra pedagang dari berbagai skala bisnis di Tokopedia, mereka akan memperoleh berbagai manfaat dan kesempatan untuk meningkatkan usahanya. Gojek merger Tokopedia juga dapat memberikan lebih banyak keuntungan bagi konsumen. Sebab, akan semakin mempermudah pengguna dalam kehidupan sehari-hari.