Sebagai lembaga pemerintah yang berada di bawah Kementerian Koperasi dan UKM, Smesco Indonesia terus berperan aktif dalam melakukan berbagai upaya untuk membuka akses pasar bagi pelaku bisnis UMKM Indonesia.

Selama pandemi lalu, Smesco telah berkolaborasi dengan banyak pihak, termasuk dengan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk bersinergi menyelenggarakan program dalam meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di tingkat Kabupaten/Kota.

Seperti yang telah dilakukan pada akhir tahun 2021, untuk pertama kalinya Smesco berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat untuk melakukan pendampingan selama setahun terhadap pelaku UMKM di sana.

Tindak lanjut dari program sinergi dengan Pemkab Solok tersebut, yang diberi judul “UMKM Solok Bangkit” selama tahun 2022 ini akan diselenggarakan pelatihan dan pendampingan usaha terhadap 200 pelaku UMKM Kabupaten Solok.

Sejak pendaftaran dibuka, tercatat lebih dari 1.400 pelaku usaha telah mengisi formulir yang dilakukan secara online melalui link dataukm.smesco.go.id/solokkab. Selanjutnya, proses seleksi dan kurasi dilakukan oleh Smesco dan Dinas Kabupaten Solok secara bersamaan untuk mendapatkan 200 pelaku UMKM. Dari 200 pelaku UMKM tersebut 140 UMKM di bidang Food & Beverage, 41 UMKM di bidang fashion dan 19 UMKM di bidang kerajinan.

Ada lebih dari 10 kali program pelatihan yang wajib diikuti berikut pendampingannya akan dilakukan selama setahun penuh. Mulai dari perijinan, packaging, pemasaran sampai literasi keuangan, bertujuan untuk meng-upgrade skill / knowledge pelaku usaha sehingga  diharapkan diakhir tahun ini ada 200 UMKM akan naik kelas dan mendorong pemasaran produk hingga ke tingkat Nasional.

Dalam pembukaan acara pelatihan UMKM Solok Bangkit, Direktur Bisnis dan Pemasaran Smeco Indonesia, Wientor Rah Mada, menyampaikan bahwa di Indonesia sendiri terdapat 99% pelaku UMKM dan hanya 1%  yang menjadi usaha besar Indonesia. Dan terdata pada masa pandemi Covid-19 kemarin terbukti UMKM lah yang menyelamatkan perekonomian kita di Indonesia. Ini turut kita berikan apresiasi kepada para pelaku UMKM di Indonesia telah dapat bertahan hingga saat ini. Saya berharap selama pelatihan enam bulan ke depan kita bisa temukan hasil UMKM yang unik dan khas dari Kabupaten Solok yang dapat masuk ke pasar Nasional.